Jumat, 11 Februari 2011

ternyata benar

malam sudah terlalu larut saat itu
raga sudah terlanjur letih malam itu
lelah, sangat lelah
coba kubaringkan seutuhnya raga ini
coba menyingkirkan semuanya
aku belum tahu saat itu
yang kurasa seperti akan ada sesuatu yang buruk
atau yang lazim disebut firasat
entah bencana
atau pula perkelahian antar teman
yang kebetulan masuk kekamarku saat itu
sambil mereka beradu mulut
tapi entah mengapa
begitu sulitku memasuki alam mimpiku
barang sedetikpun
susah, sulit, sukar
entah apa lagi istilahnya
berbagai  cara pun kulakukan
mengurangi cahaya,  memaksa menutup mata, memutar badan, merubah posisi kipas, mengeluarkan dompet yang mengganjal, mengendorkan ikat pinggang, kembali memutar badan kearah sebaliknya, dan yang ada seperti orang gelisah saja, gerasak gerusuk.
ohya aku teringat satu cara lagi
aku kirimkan pesan lewat telepon genggam ku
ke beberapa orang yang ada disitu
sengaja tidak kupilih pria seperti saya
agar tak menimbulkan fitnah
“tolong saya tidak bisa tidur”
begitu tulisanya
waktu berlalu
dan tak ada yang membalas
aku pun  mengerti
karena mereka pasti sedang tertidur pulas
kutatap kembali langit-langit kamar
tak pernahnya aku seperti ini
hingga tiga kali sang jarum panjang melewati angka dua elas
aku masih terjaga disini

aku lupa bagaimana seterusnya
dan esoknya
ternyata benar..
:(
sesal

2 komentar:

 
Design by Muhammad Dimas Rahman Affandi | Bloggerized by campredodellaconcetta - samid namhar - @midsamid | Lampung-Jogjakarta-Indonesia