sebelumnya...
Pada dasarnya sukses merupakan hak tiap manusia. Jadi. bukan hak untuk hidup, berpendapat, berkeluarga, berpendidikan dan hak-hak lain yang diatur dalam undang-undang saja yang kita punya. Ada satu hak lagi yang belum tercantum disana, yes itu dia, hak untuk sukses ! Siapa yang menjamin kita akan sukses? Sudah jelas, Allah telah menjanjikan kesuksesan untuk semua diantara kita, yang tentu saja bila mengikuti syarat-syaratnya. Oke, mengenai hak ini, akan saya bahas selanjutnya.
Dan saya pun menyusun rumus sukses versi saya sendiri (hanya mengingatkan takut anda lupa, baca lagi postingan pertama, paragraf pertama). Bukan, rumus sukses gak serumit rumus fisika kuantum yang suka dibaca teman saya aji dikamar hampir tiap malam, bukan pula rumus ketentuan dari bentuk-bentuk njelimet perhitungan aljabar kalkulus, atau serumit rumus kimia yang dulu pernah diberikan guru SMA mu itu? Oh, tentu tidak. Rumusnya cuman tambah-tambahan plus irisan yang masih kalian kenal lah, pelajaran smp dan sma dulu. Perhatikan baik-baik, baca berulang kali, taruh dalam pikiran, resapi dalam hati, dan.. ini dia
Yup, di lingkaran pertama, yang berwarna kuning, ada kemauan yang kuat (warna kuning hanya sebagai pengingat saja). Memang untuk bisa sukses, pertama-tama kita harus memiliki keinginan yang sangat-sangat-sangat-sangat kuat dulu. Kita harus benar-benar mau untuk sukses. Karena kemauan itu-lah yang akan mendasari segala sesuatunya kedepan. Disaat kita lelah, bingung, gundah, penat dan jatuh, kemauan yang kuat akan menolong kita. Seperti halnya niat dalam solat. Ia dilakukan di awal dan diyakini dalam hati, tidak diucapkan. Kemauan yang kuat pun didasari oleh sesuatu, dan sesuatu itu hanya kita tahu, hanya kita yang merencangnya. Alasan dari kemauan itu pun bisa bermacam-macam tiap orangnya. Ohya, mungkin lebih tepatnya bisa dikatakan “motivasi”. Kemauan yang kuat didasari oleh motivasi yang kuat pula. Tidak cuman timbul-tenggelam sesaat-sebagian saja. Ia terus ada di sana, di depan keningmu namun tidak menempel, ia melayang 5cm disana, sehingga kamu bisa melihatnya dengan jelas, setiap hari, setiap waktu (5cm). Oleh sebab itu, bagi kita yang terkadang “pelupa” dan musti “diingatkan”, disarankan membuat sebuah catatan keinginan itu di tempat yang sering kita lihat, seperti di dinding kamar, di buku harian/catatan, ataupun di dinding awal hape kita, terserah saja, yang penting tempat yang menurut kita sering kita lihat. Ohya, dari keinginan-keinginan itu, baiknya kita visualisasikan. Kita bayangkan terus menerus, kita berandai-andai tiap ingat, kita lamunkan hal-hal ketika kita benar-benar mendapatkanya, tapi buat apa? Alasanya karena kita hidup di dunia juga gak cuman sendiri. Alam pun tahu dan mendengar apa yang kita inginkan, bayangkan, dan mereka akan dengan senang hati membantu kita mengabulkanya atas izin Allah tentunya. Yap, karena yang bisa kita lakukan terhadap keinginan kita, kita hanya tinggal mempercayainya. Mempercayainya menjadi nyata.
bersambung..
Pada dasarnya sukses merupakan hak tiap manusia. Jadi. bukan hak untuk hidup, berpendapat, berkeluarga, berpendidikan dan hak-hak lain yang diatur dalam undang-undang saja yang kita punya. Ada satu hak lagi yang belum tercantum disana, yes itu dia, hak untuk sukses ! Siapa yang menjamin kita akan sukses? Sudah jelas, Allah telah menjanjikan kesuksesan untuk semua diantara kita, yang tentu saja bila mengikuti syarat-syaratnya. Oke, mengenai hak ini, akan saya bahas selanjutnya.
Dan saya pun menyusun rumus sukses versi saya sendiri (hanya mengingatkan takut anda lupa, baca lagi postingan pertama, paragraf pertama). Bukan, rumus sukses gak serumit rumus fisika kuantum yang suka dibaca teman saya aji dikamar hampir tiap malam, bukan pula rumus ketentuan dari bentuk-bentuk njelimet perhitungan aljabar kalkulus, atau serumit rumus kimia yang dulu pernah diberikan guru SMA mu itu? Oh, tentu tidak. Rumusnya cuman tambah-tambahan plus irisan yang masih kalian kenal lah, pelajaran smp dan sma dulu. Perhatikan baik-baik, baca berulang kali, taruh dalam pikiran, resapi dalam hati, dan.. ini dia
Yup, di lingkaran pertama, yang berwarna kuning, ada kemauan yang kuat (warna kuning hanya sebagai pengingat saja). Memang untuk bisa sukses, pertama-tama kita harus memiliki keinginan yang sangat-sangat-sangat-sangat kuat dulu. Kita harus benar-benar mau untuk sukses. Karena kemauan itu-lah yang akan mendasari segala sesuatunya kedepan. Disaat kita lelah, bingung, gundah, penat dan jatuh, kemauan yang kuat akan menolong kita. Seperti halnya niat dalam solat. Ia dilakukan di awal dan diyakini dalam hati, tidak diucapkan. Kemauan yang kuat pun didasari oleh sesuatu, dan sesuatu itu hanya kita tahu, hanya kita yang merencangnya. Alasan dari kemauan itu pun bisa bermacam-macam tiap orangnya. Ohya, mungkin lebih tepatnya bisa dikatakan “motivasi”. Kemauan yang kuat didasari oleh motivasi yang kuat pula. Tidak cuman timbul-tenggelam sesaat-sebagian saja. Ia terus ada di sana, di depan keningmu namun tidak menempel, ia melayang 5cm disana, sehingga kamu bisa melihatnya dengan jelas, setiap hari, setiap waktu (5cm). Oleh sebab itu, bagi kita yang terkadang “pelupa” dan musti “diingatkan”, disarankan membuat sebuah catatan keinginan itu di tempat yang sering kita lihat, seperti di dinding kamar, di buku harian/catatan, ataupun di dinding awal hape kita, terserah saja, yang penting tempat yang menurut kita sering kita lihat. Ohya, dari keinginan-keinginan itu, baiknya kita visualisasikan. Kita bayangkan terus menerus, kita berandai-andai tiap ingat, kita lamunkan hal-hal ketika kita benar-benar mendapatkanya, tapi buat apa? Alasanya karena kita hidup di dunia juga gak cuman sendiri. Alam pun tahu dan mendengar apa yang kita inginkan, bayangkan, dan mereka akan dengan senang hati membantu kita mengabulkanya atas izin Allah tentunya. Yap, karena yang bisa kita lakukan terhadap keinginan kita, kita hanya tinggal mempercayainya. Mempercayainya menjadi nyata.
bersambung..