Jumat, 07 Mei 2010

Laptri Bidang Bisnis Lancar Jaya

aRuang Sidang (03/05) Jarum panjang dengan tegasnya menunjuk angka 12 sehingga membentuk sudut pas 90 derajat saat sang moderator dengan senyumanya membuka Laporan Triwulan Bidang Bisnis periode ke-2 ini. Sekilas terlihat, waktu memang dirancang sedemikian rupa, namun paradigma itu salah karena waktu dijadwalkan semustinya LapTri dimulai pada pukul 14.00. Hal yang sudah tidak lazim lagi di negara yang kita cintai ini sepertinya. Serangan berantai pasukan air yang menghujam kawasan Jogja mungkin bisa menjadi alibi yang kuat untuk hal tersebut.

Lantas Mas Kuat Indra yang notabene Ketua Bidang Bisnis pun akhirnya memulai laporannya, laporan untuk apa saja yang telah bidangnya perbuat tiga bulan lalu yang dinantikan oleh kurang lebih 20 pasang mata. Namun dari sekian pasang mata, nampaknya tidak ada sepasang mata pun dari bidang keuangan. Tidak jelas apakah mereka memang tidak tertarik ataupun sedang sibuk dengan urusanya masing-masing. Yang jelas ketidakhadiran mereka tetap tidak menghalangi jalannya LapTri.

Laporan dibuka dengan data-data yang menunjukkan kenaikan omzet dari seluruh divisi pada Koperasi Kopma UGM, kecuali divisi kafetaria. Divisi yang ‘masih layak dipertahankan’ ini merugi sebesar 2,6 juta rupiah. Dari total kenaikan omzet sekitar 10%, setengahnya disumbangkan oleh divisi tertua dan terbesar, yakni divisi swalayan. Divisi swalayan memang masih menjadi senjata andalan dari Koperasi Kopma UGM. Selain itu, keberhasilan Bidang Bisnis untuk melobi rektorat perihal pengadaan jas almamater untuk mahasiswa baru layak diacungi jempol berhubung waktunya yang mepet. Namun sayang, keuntungan yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan bidang bisnis. Karena pihak rektorat tetap ‘kekeh’ mempertahankan harga lamanya.

Penjelasan demi penjelasan yang diberikan oleh Mas Indra pun terekam oleh setiap peserta LapTri. Namun sayang, rekaman itu terkadang terganggu oleh ‘noise’ yang diberikan oleh suara gemercik hujan yang mengalahkan suara cepat nan tegas Mas Indra. Alhasil, tidak sedikit peserta LapTri yang hilang konsentrasi. Ada yang lebih memilih mengobrol dan ada pula yang lebih memusatkan konsentrasinya kepada snack yang diberikan. Tragis.

Tongkat estafet laporan pun diberikan oleh Mas Indra kepada satu atau salah satu stafnya (berhubung ‘katanya’ terdapat 2 staf namun yang satu lagi tak nampak batang hidung maupun daun telinganya) yaitu Mas Faris Budi. Dengan perawakan Mas Faris yang santai dan penjelasanya yang ringan serta senyum khasnya yang mengiringi tiap kata di lidahnya membuat peserta LapTri agak sedikit antusias mendengarkan. Ia menjelaskan tentang divisi swalayan serta divisi konveksi dan sablonase. Dalam perjalanan penjelasanya, layaknya gading, ia pun memiliki keretakan. Kesalahan pada powerpoint yang disajikan memancing peserta untuk mengomentari slide yang disuguhkan. Memang tak dapat dibantah bahwa peserta nampak sedikit senang saat penyaji laporan membuat kesalahan.

Hujan mereda dan laporan pengawas pun disampaikan. Memang tak ada hubungan namun hal ini seolah saling berkaitan. Suasana menjadi serius seketika ketika penjelasan sang pengawas menyinggung kinerja dari tim bisnis. Sontak mereka pun sedikit gelisah. Mendengar menjadi hal yang sulit untuk mereka lakukan saat itu.
Dan sesi pertanyaan pun dimulai. Aktor-aktor dari Tim Kerja Pengawas (TKP) mendominasi sesi ini. Sebut saja Mas Tio dan Mas Ikhsan. Mereka berdua gencar melontarkan pertanyan demi pertanyaan mengenai kinerja tim bisnis. Namun sayang, gaya menjawab yang elegan, jelas dan terperinci dari Mas Indra membuat seluruh peluru-peluru pertanyaan itu seakan tak sanggup menembus tebalnya tameng ketenangan yang dibentuk oleh Mas Indra, kecuali satu, yakni saat Ia diminta menjaga keharmonisan hubunganya dengan Kabid PSDA yaitu Mba Rizka. Ia hanya bisa tersenyum menanggapinya.

Akhirnya, staf kedua yakni Mas Yanuar pun tiba. Tak lama ia datang dan menjawab satu pertanyaan, LapTri pun selesai. Sebelum Laporan itu ditutup, closing statement pun diberikan oleh sang ketua, ‘tetap belanja di kopma ya, karena itu buat kita juga ‘


~ bukan apaapa, cuman tugas LembagaPenerbitan di kopma um ajaa hehe

2 komentar:

  1. nice post... tapi koq ga masuk foraksi, tapi malah masuk blog?? ck..ck..ck... (terlalu sensitif untuk di publish ke khalayak umum)

    tapi koq namaku di bawa-bawa yah?? hahahahaha

    tetap berkarya, Mas.. ^_^b

    BalasHapus
  2. hahaha waktuitu bingung apa yang mau dipos mbak, jadi ngepos ini aja. hehehe iyaya mustinya jangan ya, yaodalah sekali-kali aja hehe.

    biar blog ku tekenal mbak makanya dimasukin namanyaa hekekekek

    BalasHapus

 
Design by Muhammad Dimas Rahman Affandi | Bloggerized by campredodellaconcetta - samid namhar - @midsamid | Lampung-Jogjakarta-Indonesia